top of page

Buah, Beras, dan Tempe dari Sentuhan Nuklir, Berani Makan ?

Writer's picture: FTP UKWMSFTP UKWMS

Foto: Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro di acara Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Properti 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sudah memanfaatkan teknologi nuklir untuk teknologi pangan yang berfungsi menghilangkan makanan dari bakteri hingga pengawet makanan dan lainnya.

Lantas, apakah komoditas tersebut layak dikonsumsi? Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro, menyebut, sejauh ini sudah ada beberapa komoditas yang dijajal, di antaranya beras, buah-buahan, hingga kedelai. Teknologi ini dikembangkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

"Jadi mereka sudah menghasilkan beras yang benihnya, istilahnya diintervensi dengan pendekatan nuklir ya," ungkap Bambang di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Bambang menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir mengenai aspek keamanannya. Dia bilang, intervensi oleh teknologi nuklir untuk mensterilkan hasil panen dari bakteri, yang merupakan bagian dari riset dan inovasi yang sudah teruji.

"Jadi artinya makan beras itu tidak akan membuat bapak ibu terkena radioaktif ya. Sudah sangat aman. Itu cuma intervensinya nuklir," urainya.

Bahkan, lanjutnya, salah satu produk beras yang akan dipasarkan dikemas dengan merek kemasan beras nuklir. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan ke masyarakat, bahwa penggunaan teknologi nuklir untuk bahan pangan benar-benar aman.

Penggunaan nuklir ini, menurut Bambang memiliki dua keuntungan. Pertama yakni peningkatan produktivitas yang berarti juga menguntungkan petani dan produksi nasional.

"Sesuai dengan strategi, kita tidak bergantung pada ekstensifikasi tapi juga ke intensifikasi," paparnya. Keuntungan kedua yakni mengenai peningkatan kualitas. Dia pun memberikan contoh konkret hasil produksi kedelai yang diintervensi oleh teknologi nuklir.

"Jadi kedelai itu bisa diintervensi dengan nuklir, sehingga kedelai lokal produktivitasnya meningkat, kualitasnya pun membaik. Saya kemarin mencoba tempe yang dibuat dari kedelai yang berasal dari intervensi nuklir tersebut," katanya.


Sumber


Anwar, M. 2019. Buah, Beras, dan Tempe dari Sentuhan Nuklir, Berani Makan?. https://www.cnbcindonesia.com/news/20191105150050-4-112828/buah-beras-tempe-dari-sentuhan-nuklir-berani-makan (7 November 2019)


33 views0 comments

Recent Posts

See All

Nostalgia

Comentarii


follow US

android-chrome-512x512_edited_edited.png

follow US

  • TikTok
  • Facebook
  • Instagram

Jl. Dinoyo No. 42-44, Keputran, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60265

(031) 5678478 ext 110
admin-foodtech@ukwms.ac.id

© 2025 by FTP - UKWMS.

bottom of page