Cookies Around the World
Cookies sudah menjadi snack favorit masyarakat dunia. Ketika mendengar kata “cookies” pasti mayoritas dari Foodies membayangkan kue kering bulat dengan taburan choco chip di atasnya. Tahukah Foodies bahwa bentuk, tekstur, dan filling dari cookies bisa bervariasi antarnegara? Julukannya di setiap negara pun berbeda-beda. Penasaran kan? Yuk, langsung saja kita simak variasi cookies dari berbagai negara!
1. Alfajores (Argentina)
Sebagian masyarakat Indonesia menggunakan roti tawar dan teh hangat sebagai menu sarapan. Sedangkan, orang Argentina biasa sarapan dengan cookie sandwich seperti kue kering yang diisi dengan dulce de leche atau selai karamel. Bagian atasnya ditaburkan serutan kelapa atau gula halus biar lebih legit. Kue yang populer ini cocok dihidangkan dengan teh saat sarapan.
2. Vanillekipferl (Austria)
Vanillekipferl dalam bahasa Indonesia berarti bulan vanila. Namanya sudah sangat cocok dengan bentuknya yang seperti bulan. Kue satu ini terbuat dari kacang almond yang dihaluskan dan ditaburi dengan gula vanili. Rasanya yang gurih dan manis pasti bikin kamu ketagihan begitu mencoba sekali gigitan.
3. Madeleines (Prancis)
Berbeda dengan cookies lainnya, madeleines memiliki tekstur seperti kue bolu. Namun dari bentuknya yang mungil, kue ini masih memenuhi syarat sebagai cookies. Lebih uniknya lagi, kue enak asal Prancis ini berbentuk seperti cangkang kerang.
4. Amaretti (Italia)
Amaretti ini pada dasarnya merupakan kue serabi rasa almond. Perpaduan sempurna dari renyah di luar dan kenyal di dalam pasti akan langsung membuat kita ketagihan dengan cookies ini. Selain itu, cookies ini bisa dinikmati dengan gelato atau espreso.
5. Nanaimo Bars (Kanada)
Nanaimobars merupakan cookies yang tidak dipanggang dan berupa lapisan cookies wafer, cokelat, dan custard.Nama cookies ini sendiri berasal dari nama kota Nanaimo yang terletak di British Columbia, Kanada. Nanaimobars merupakan sajian penutup yang populer di Kanada.
6. Kourabiedes (Yunani)
Bahan khusus cookies ringan ini adalah kacang almond yang menimbulkan rasa khas saat disantap. Bentuknya kecil hingga bisa dimakan sekali lahap. Kourabiedes biasanya ditaburi gula bubuk.
7. Stroopwafels (Belanda)
Stroopwafels merupakan kue yang sangat populer di Belanda. Cookies wafel tipis yang manis ini biasanya disajikan bersama teh atau kopi ketika sarapan. Tapi bisa juga dinikmati sebagai camilan manis. Kamu akan banyak menemukan kue manis satu ini di pasar makanan di Belanda.
8. Paprenjak (Kroasia)
Paprenjak adalah biskuit tradisional Kroasia dengan sentuhan lada hitam. Resepnya merupakan kombinasi yang tidak biasa, yaitu dari madu dan lada hitam bersama kacang, rempah-rempah, telur, dan mentega. Cookies paprenjak biasanya juga memiliki beragam jenis gambar yang dicapkan pada permukaannya, seperti bintang, pohon, ikan, matahari, dan masih banyak lagi.
9. Nankhatai (India)
Cookies mentega ini memiliki rasa yang berbeda dan kaya dari bahannya yang bernama ghee. Nankhatai sangat populer selama festival cahaya Hindu, Diwali.
10. Reshteh Khoshkar (Iran)
Reshteh Khoshkar adalah cookies goreng yang mirip dengan camilan yang dijual di pekan raya. Namun, Reshteh Khoshkar yang terbuat dari tepung beras, kapulaga, jahe, kayu manis, dan kacang walnut, digoreng sebelum disiram dengan sirup. Reshteh Khoshkar juga merupakan kue tradisional Ramadan di Iran.
Daftar Pustaka:
Agustina, S. 2019. 11 Kukis Manis dari Berbagai Negara di Dunia, Kifli dan Krumkake Mirip Kue di Indonesia. https://today.line.me/id/pc/article/11+Kukis+Manis+dari+ Berbagai+Negara+di+Dunia+Kifli+dan+Krumkake+Mirip+Kue+di+Indonesia-xzqPX6 (9 Maret 2020).
Angie, B. 2018. 7 Cookies Terenak dari Berbagai Negara yang Wajib Kamu Coba Sekarang. https://www.idntimes.com/food/dining-guide/birgitta-angie/7-cookies-terenak-dari-berbagai-negara-yang-wajib-kamu-coba-sekarang/full (9 Maret 2020).
Tiarasari, R. 2018. Paprenjak hingga Nankhatai, Yuk Kenalan dengan Kukis Tradisional dari 8 Negara di Dunia. https://travel.tribunnews.com/2018/08/28/paprenjak-hingga-nankhatai-yuk-kenalan-dengan-kukis-tradisional-dari-8-negara-di-dunia?page=3 (9 Maret 2020).
Comments