Fenomena Jamu Empon-Empon yang Naik Daun Sejak Merebaknya Pandemi COVID-19 di Indonesia
Gambar 1. Jamu Empon-Empon
Sumber: Detik Food, 2020
Beberapa bulan terakhir masyarakat dunia telah diguncangkan dengan mewabahnya sebuah virus yang berasal dari Wuhan, China. World Health Organization (WHO) memberi nama virus itu SARS-CoV-2 dan COVID-19 untuk penyakitnya. Virus ini diumumkan telah masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020. Hingga saat ini sudah cukup banyak orang yang terjangkit COVID-19. Hal ini menimbulkan kepanikan bagi banyak orang, sehingga masyarakat mulai berusaha menjaga kesehatan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan cara mengonsumsi jamu empon-empon. Fenomena ini menyebabkan masyarakat berbondong-bondong membeli bahan baku jamu tersebut dan menyebabkan sejumlah rempah-rempah semakin sulit dicari hingga membuat harga bahan-bahan dasar ramuan herbal itu melonjak tinggi. Harga rempah-rempah seperti jahe, kunyit, serai, dan kencur melonjak drastis dari yang semula Rp 40.000 menjadi Rp 100.000 per kilogram.
Gambar 2. Paket Rempah Empon-Empon Corona
Sumber: BBC Indonesia, 2020
Jamu empon-empon merupakan jamu yang terbuat dari rempah-rempah seperti temulawak, jahe, kunyit, kencur, lengkuas, dan serai. Senyawa penting yang terkandung pada jamu ini adalah curcumin. Curcumin atau turunannya, yaitu curcuminoid terdapat pada temulawak, kunyit, dan jahe. Curcumin sendiri dilaporkan memiliki potensi terapeutik yang beragam seperti antibiotik, antiviral, antioksidan, antikanker, dan untuk penanganan penyakit alzheimer.
Penelitian terakhir terhadap virus SARS-CoV-2 yang menjadi agen atau penyebab penyakit COVID-19 menunjukkan bahwa reseptor SARS-CoV-2 adalah suatu enzim yang bernama ACE2 (Angiotensin-Converting-Enzyme-2) yang terdapat pada sel inang (sel manusia, terutama sel alveolus dalam paru). Penelitian bioinformatika yang dipublikasikan bulan Maret 2020 dan kepustakaan terbaru telah menyebutkan curcumin sebagai salah satu kandidat antivirus SARS-CoV-2, maka diharapkan curcumin mampu meningkatkan ekspresi ACE2 bentuk soluble (tidak menempel pada sel) yang dapat menghambat terjadinya ikatan antara protein virus dengan ACE2 bentuk fixed yang terdapat pada permukaan sel inang. Penelitian terhadap senyawa curcumin (sebagai senyawa tunggal atau murni) dilaporkan meningkatkan ACE2 pada hewan uji tikus, namun belum ada studi hubungan langsung terhadap infeksi virus SARS-CoV-2. Gambar berikut menunjukkan mekanisme menempelnya virus COVID-19 pada enzim ACE2.
Gambar 3. Mekanisme Menempelnya COVID-19 pada ACE-2
Sumber: Farmasi UGM, 2020
Gambar 4. Model Virus SARS-CoV-2 dan Reseptor ACE2 pada Sel Manusia
Sumber: Farmasi UGM, 2020
Menurut Taura Taufikurahman, dosen farmasi di Institut Teknologi Bandung, dosis maksimal untuk jahe yang dikonsumsi adalah 3-4 gram per hari atau sekitar 250 mL atau setara dengan tiga gelas. FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) merekomendasikan batas konsumsi kunyit dan temulawak sebesar 3 mg/kg berat badan untuk konsumsi dalam satu hari. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada lambung, karena kunyit mampu merangsang lambung untuk memproduksi asam dalam jumlah yang banyak.
Manfaat curcumin terhadap penyembuhan COVID-19 tentu masih perlu dibuktikan melalui penelitian lanjutan. Diperlukan kerja keras dari berbagai pihak seperti peneliti, industri farmasi, dan pemerintah Indonesia dalam membuktikan kandungan curcumin sehingga dapat menjadi obat fitofarmaka sebagai antivirus terhadap COVID-19.
Daftar Pustaka:
Badan Litbangkes. 2020. Curcumin Aman Dikonsumsi Saat Pandemi COVID-19. https://www.litbang.kemkes.go.id/curcumin-aman-dikonsumsi-saat-pandemi-covid-19/ (8 April 2020).
BBC Indonesia. 2020. Virus Corona: Sejumlah Peneliti Indonesia Berikhtiar Mencari Penawar COVID-19, Mulai Empon-Empon Hingga Propolis. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51850170 (8 April 2020).
CNN Indonesia. 2020. Media Asing Soroti Jokowi Minum Jamu untuk Tangkal Corona. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200316113437-106-483794/media-asing-soroti-jokowi-minum-jamu-untuk-tangkal-corona (8 April 2020).
Detik Food. 2020. Resep Empon-Empon, Penangkal Virus Corona. https://food.detik.com/info-kuliner/d-4926382/resep-empon-empon-penangkal-virus-corona (8 April 2020).
Farmasi UGM. 2020. Mengenal Reseptor ACE2, “Pintu Masuk” Virus COVID-19.
Media Indonesia. 2020. Ini Dosis Empon-Empon yang Dipercaya Cegah Korona. https://mediaindonesia.com/read/detail/297719-ini-dosis-empon-empon-yang-dipercaya-cegah-korona (9 April 2020).
Permana, A. 2020. Manfaat Kunyit dan Temulawak Terhadap Penanganan COVID-19. https://www.itb.ac.id/news/read/57446/home/manfaat-kunyit-dan-temulawak-terhadap-penanganan-covid-19 (8 April 2020).
Rmol Bengkulu. 2020. Dokter Inggrid Tania: Jamu Temulawak Dan Kunyit Bermanfaat Hadapi COVID-19. http://www.rmolbengkulu.com/read/2020/03/19/23053/Dr.-Inggrid-Tania:-Jamu-Temulawak-Dan-Kunyit-Bermanfaat-Hadapi-Covid-19- (8 April 2020).
Mari kita konsumsi minuman tradisional Indonesia