top of page
Writer's pictureFTP UKWMS

International Food Conference 2021 Innovation of Food in The New Normal Era.

Updated: Dec 27, 2021


Gambar 1. Pembukaan IFC 2022

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FTP UKWMS), melaksanakan acara International Food Conference (IFC) yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali, pada hari Rabu, 3 November 2021 secara online via Zoom Meeting. IFC dengan topik “Innovation of Food in The New Normal Era” terbuka untuk umum dengan peserta mahasiswa/i UKWMS dan non-UKWMS.


Gambar 2. Sambutan dari Dekan FTP UKWMS

Kegiatan ini mengundang berbagai narasumber yang berasal dari berbagai daerah hingga manca negara dengan topik bahasan tertentu. Acara terbagi menjadi 4 sesi, yaitu plenary session I, parallel session, plenary session II, dan sesi poster. Pada plenary session I menghadirkan 5 pembicara. Salah satu pembicara dalam plenary session I yaitu Prof. Purwiyatno Hariyadi, dengan membawakan topik


Gambar 3. Penyampaian materi I pada plenary session I

Food Technology Innovation and Regulation: Challenges for Future Food Security”. Prof. Purwiyatno Hariyadi yang merupakan seorang profesor pada Fakultas Teknologi Pertanian, jurusan Teknologi pangan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Indonesia. Beliau menjelaskan tentang keamanan bahan pangan. Pada penjelasan Beliau menunjukan beberapa grafik keamanan pangan di negara Indonesia, mulai dari kekurangan nutrisi, stunting, dan diabetes. Penurunan keamanan pangan juga mengalami penyusutan mulai tahun 2005 hingga pada titik terendahnya yaitu tahun 2014. Pada tahun 2020, kembali mengalami peningkatan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Semua itu dapat diatasi dengan cara memfokuskan pada keterjangkauan dengan kuantitas tinggi dan harga yang rendah.


Gambar 4. Suasana selama proses berlangsungnya IFC 2021

Transformasi untuk menstabilkan keadaan pangan dibutuhkan 4 sistem, yaitu berupa inklusif, dapat bertahan, efisien, dan bergizi. Pandemi kali ini dapat menyebabkan inovasi pada bidang pangan meningkat sejalan dengan permintaan konsumen untuk makanan dan minuman. Sebagai penutup Beliau menyampaikan bahwa Indonesia seharusnya menerapkan regulasi untuk mempromosikan inovasi untuk keamanan pangan yang lebih baik. Setelah plenary session I berakhir, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan ketiga pembicara. Setelah sesi tanya jawab selesai, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan apresiasi kepada ketiga pembicara dan moderator. Setelah plenary session I, acara dilanjutkan dengan parallel session yang dimana para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu Food Availability (FA), Food Safety (FS), Food Process and Product Development (FP), Fermented Food (FF), Functional Food (FC), dan Probiotic and Gut Health (PG). Pada topik Food Process and Product Development, salah satu pembicaranya yaitu Muhoza Bertrand, PhD Perguruan Tinggi Ilmu Pangan Northeast Agricultural University Heilongjiang, Harbin, China.


Gambar 5. Penyampaian salah satu materi pada topik Food Process and Product Development (FP)

Materi yang dibawakan oleh Beliau adalah mengenai pengurangan garam dalam makanan. Beliau menjelaskan tentang 3 bagian, yaitu Partial Replacement of Salt By Mailard Reaction Products in Roasted Peanut, Effect of Polysaccharides on Saltiness Perception in Sausages, and Enchancing Saltiness Perception in Grass Carbs Meat Using Microwave Heating. Setelah presentasi dari Pak Muhoza Bertrand, peserta dipersilahkan break selama satu jam dan dilanjutkan dengan beberapa presentasi video dari pembicara lainnya. Pada topik Food Availability di mulai dengan penyampaian materi I oleh Prof. Umi Purwandari dengan Prof. Mardon Elian sebagai moderator. Prof. Umi Purwandari membahas mengenai bahan pangan lokal di Indonesia. Banyaknya anak-anak di Indonesia yang kekurangan nutrisi, sedangkan tingkat konsumsi bahan pangan lokal semakin menurun. Bahan pangan lokal memiliki banyak nutrisi, sehingga bagus untuk dikonsumsi khususnya pada anak-anak.


Gambar 6. Penyampaian materi I pada plenary session II

Pada plenary session II menghadirkan 3 pembicara. Salah satu pembicara dalam plenary session II yaitu Dr. Ihab Tewfik menjelaskan mengenai Medical Therapeutic Food (MTF): Tailored Food Recipes (TRF8) for a Double Win (Health & Sustainabilty). Dalam penjelasanya, Beliau menyebutkan tentang bagaimana kurangnya gizi pada makanan di negeri yang berkekurangan. Cara untuk mengatasinya di bagi menjadi tiga fase oleh Beliau, yaitu Service Evaluation, Product Development, and Nutrition Intervention. Setelah plenary session II, diadakan sesi tanya jawab kepada para pembicara di sesi terakhir.

Gambar 7. Salah satu Dosen FTP UKWM S sebagai Panitia IFC 2021

Setelah sesi tanya jawab, diadakan penyerahan sertifikat dan apresiasi kepada para pembicara. Pada sesi terakhir yaitu sesi poster. Sesi poster dilaksanakan pada halaman website FTP dengan sejumlah 18 poster. Pada sesi poster, para peserta dapat memberikan like dan comment untuk poster yang menarik. Demikian acara IFC 2021. Dari acara ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat untuk terus bekreasi dan berusaha khususnya dalam bidang pangan.

Penulis : Azriel Eucharysna dan Carissa Felita

Berikut ini dokumentasi selama kegiatan :















78 views0 comments

Comments


bottom of page