International Join Activity di FTP UKWMS Part I: Menyenangkan dan Seru!!
Selasa, 27 Februari 2024 - Kali ini Universitas Katolik Widya Mandala menjadi tuan rumah kegiatan International Join Activity (IJA) 2024. Salah satu pusat kegiatan ini berada di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FTP UKWMS). IJA 2024 diikuti oleh mahasiswa dari dua negara, yaitu Jepang dan Taiwan, serta siswa SMAK St. Louis 2 Surabaya dan SMAK Santa Agnes Surabaya. Pada sesi pertama, para peserta IJA didampingi oleh Jason Amadeus dan Evelyne Maria (FTP’22) sebagai koordinator acara, mengunjungi Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan (TPP) FTP UKWMS. Acara diawali dengan perkenalan, di mana para peserta yang berasal dari latar belakang yang beragam dan unik, memperkenalkan diri. Setelah itu, sesi dilanjutkan dengan pembuatan roti didampingi oleh mahasiswa pengelola unit usaha Olahpangan yaitu Carmel, Violin, dan Quinny (FTP’20). Dalam kesempatan tersebut, Qiinny menunjukkan ketrampilan dalam pengolahan roti dan mengajarkan peserta IJA untuk membentuk roti menjadi serupa dengan pie. Peserta International Joint Activity kemudian mencoba membuat roti dengan berbagai isian rasa seperti durian, coklat, kopi, dan blueberry. Salah satu yang menarik adalah kesempatan untuk mencicipi filling roti rasa durian. Bagi peserta, terutama yang berasal dari luar negeri, hal ini merupakan pengalaman unik karena durian memiliki flavor yang tajam dan khas sehingga tidak semua orang menyukai. Pada kesempatan ini pula, peserta bebas berkreasi dalam membuat roti sesuai yang diinginkan dan berhasil membuat roti yang unik dan beragam.
Sembari menunggu roti selesai dari proses pemanggangan oven, peserta diajarkan untuk mengolah kuliner nasi goreng dan rawon yang merupakan makanan khas Indonesia. Pembuatan nasi goreng dan rawon didampingi oleh Sean (FTP’20) dan Bu Rachel yang merupakan dosen FTP. Sebelum membuat rawon, Bu Rachel memberikan penjelasan tentang rempah bumbu yang diperlukan untuk pembuatan rawon dan nasi goreng. Di kegiatan ini, peserta sangat antusias dan aktif bertanya. Jason dan Evelyne juga turut membantu dalam menggali informasi tentang rempah-rempah Indonesia yang belum diketahui peserta. Untuk kegiatan pengolahan kuliner khas Indonesia ini, Bu Rachel membagi tugas untuk peserta diantaranya memotong tempe, mencuci dan memotong sayuran, menyiapkan bumbu. Selain nasi goreng dan rawon, Evelyne mengajak sebagian peserta dari SMA St. Louis 2 Surabaya untuk menggoreng kerupuk udang. Salah satu peserta International Joint Activity, Miyako Nakamura yang berasal dari Jepang sangat menyukai nasi goreng, demikian juga peserta yang lain sangat menikmati kegiatan yang seru dan menyenangkan.
Setelah sesi makan siang, aktivitas dilanjutkan dengan membuat kukis spesial yaitu Cookie Bomb. Cookie Bomb ialah kukis yang diisi dengan coklat ganache yang kemudian dipanggang. Cookie Bomb disajikan dengan es krim berbentuk bola yang ditekan pada kukis sehingga membentuk suatu ledakan cokelat. Para peserta terlihat sangat antusias dalam menguleni adonan kukis. Cara pembuatan adonan dilakukan dengan membuat 2 bola, 1 berukuran besar dan 1 berukuran kecil. Adonan yang besar dicetak menyerupai kawah, dan yang kecil dipipihkan. Adonan yang besar kemudian diisi lelehan coklat lalu ditutup dengan adonan kecil yang sudah dipipihkan, selanjutnya dipanggang di dalam oven.
Setelah menunggu selama 12 menit, Cookie Bomb pun matang. Setelah matang, kukis ditekan menggunakan es krim hingga isian coklatnya meluber keluar, lalu peserta menyantap kukis yang telah dibuat. Seusai menikmati kukis, para peserta melanjutkan sesi dengan berdiskusi di ruang diskusi FTP lantai 3. Pada sesi ini, peserta IJA berdiskusi mengenai limbah yang dihasilkan dari pengolahan produk pangan serta alternatif pengolahannya menjadi produk yang berguna. Diskusi dimoderatori oleh Evelyne dan Jason. Semua peserta menuangkan ide-idenya, di antaranya untuk limbah berupa minyak dapat diolah kembali menjadi lilin serta sabun. Melalui sesi diskusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa limbah pengolahan pangan masih dapat dimanfaatkan dan seorang mahasiswa teknologi pangan, tidak hanya belajar mengenai keilmuan saja, namun juga harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. (S, AS, CC)
Comments